chat


ShoutMix chat widget

Pilih Musik Yang Anda Sukai

Menurut Anda siapa yang akan terpilih menjadi Presiden RI pada PEMILU di Tahun 2009 ini?


I made this widget at MyFlashFetish.com.

technorati

Minggu, 30 November 2008

Implant Gigi

Implant gigi adalah jangkar-jangkar logam yang dipasang dalam tulang rahang di bawah jaringan gusi untuk mendukung gigi tiruan yang menggantikan gigi asli. Berbeda dengan jenis penggantian gigi lainnya, seperti gigi-tiruan removable atau jembatan cekat yang direkatkan dengan gigi yang tertinggal, implant gigi benar-benar dipasang (ditanam) ke dalam tulang rahang di bawah jaringan gusi.

Implant-implant ini biasanya terbuat dari logam yang disebut titanium, yang bisa ditolerir oleh tubuh, dan gigi tiruan yang mirip dengan gigi asli kemudian dipasang pada implant tersebut. Sejak disetujui oleh ADA, implant gigi telah digunakan selama beberapa tahun, dan ratusan ribu telah dipasang. Karena adanya fenomena yang disebut “osteointegrasi” yang berarti bahwa tulang benar-benar terpasang dengan sendirinya pada implant, maka jangkar-jangkar ini menjadi fondasi kuat yang memungkinkan orang-orang yang kehilangan gigi bisa mengunyah secara efektif dan nyaman.

Orang Yang Memerlukan Implant

Setiap orang yang kehilangan gigi dan menginginkan efisiensi pengunyahan serta penampilan atau kemampuan berbicara yang baik, merupakan kandidat untuk menggunakan implant gigi. Implant bisa menjadi solusi apabila sulit atau bahkan tidak mungkin untuk memakai gigi-tiruan removable. Bagian-bagian rahang yang hilang akibat kecelakaan, penyakit, atau cacat lahir seringkali bisa direkonstruksi dengan menggunakan implant.

Kandidat pengguna implant gigi

  • Memiliki tulang rahang yang cukup, tulang yang cukup kuat, untuk mendukung implant.

  • Tidak memiliki penyakit atau kondisi yang dapat mengganggu penyembuhan setelah bedah implant (misalnya dibaetes tidak terkontrol, atau radiasi/kemoterapi untuk mengobati kanker).

Diskusi dengan ahli-bedah oral dan maxillofacial dan dokter-gigi restoratif (dokter gigi yang membuat gigi baru) akan menentukan apakah anda bisa menggunakan implant atau tidak. Usia bukanlah kendala untuk perawatan implant asalkan kondisi kesehatan baik. Fakta menunjukkan bahwa ribuan orang dari semua umur telah beralih ke implant gigi untuk mengganti gigi tunggal, beberapa gigi atau semua gigi yang tanggal.

Jenis-Jenis Implant

Implant gigi bisa dikelompokkan menjadi tiga kategori umum, yaitu: 1) endosteal, 2) subperiosteal, dan 3) transoteal.

Implant endosteal . Implant endosteal mirip bentuknya dengan akar gigi asli, walaupun beberapa diantaranya berbentuk seperti pisau. Implant-implant ini berfungsi sebagai sebuah pengganti untuk akar dari gigi yang hilang, dan dipasang secara langsung ke dalam tulang rahang dan dijangkar secara padat melalui sebuah proses yang disebut osteointegrasi. Proses ini memadukan tulang rahang dengan implant selama fase penyembuhan, yang menghasilkan sebuah fondasi kuat untuk gigi tiruan yang akan dipasang pada implant. Implant endosteal (“dalam tulang”) merupakan jenis implant gigi paling umum yang digunakan saat ini.

Implant-implant Subperiosteal atau Transosteal . Jenis implant ini kurang umum, tapi bisa direkomendasikan pada kondisi tertentu. Biasanya doker-gigi akan memilih implant yang terbaik untuk pasien.

Tahap-Tahap Pemasangan Implant

  1. Pemeriksaan/konsultasi

Pemeriksaan mulut secara menyeluruh dan konsultasi medis oleh dokter yang bertanggungjawab untuk perawatan implant diperlukan untuk menentukan apakah seorang pasien bisa menggunakan implant gigi. Pemeriksa ini terdiri dari ahli-bedah mulut maxillofacial, dan dokter-gigi restoratif. Dengan bekerja sebagai tim, ahli-bedah mulut dan maxillofacial memasang implant, dan setelah penyembuhan terjadi, dokter-gigi restoratif terjadi merancang dan memasng gigi-tiruan yang didukung oleh implant. Selama pemeriksaan, pasien akan menceritakan riwayat medis yang lengkap. Pastikan untuk memberikan semua informasi, termasuk masalah-masalah kesehatan, alergi atau pengobatan yang anda sedang lakukan. Pemeriksaan bisa mencakup beberapa tipe sinar-X untuk memberikan informasi penting tentang tulang rahang dan model-model anatomi rahang, dan kemungkin tes darah tertentu. Berdasarkan hasil dari pemeriksaan ini, tim dental akan membahas semua aspek masalah dengan anda. Selanjutnya akan diputuskan apakah implant gigi cocok atau tidak.

  1. Persiapan bedah implant

Berikut ini tips-tips yang membantu dalam mempersiapkan kunjungan bedah :

Pakaian – gunakan pakaian yang longgar dan nyaman dan lengannya bisa digulung dengan mudah. Jika anestesi intravenous atau sedasi akan diberikan, maka lengan baju yang ketat akan mempersulit.

Transportasi – Upayakan ada seseorang yang mengantar anda pergi dan pulang dari rumah sakit. Biasanya jika diberikan anestesi keadaan anda tidak stabil sehingga tidak aman jika mengemudi sendiri.

Diet – Jika anestesi intravenous atau sedasi akan diberikan, jangan makan atau minum selama sekurang-kurangnya 6 jam sebelum kunjungan bedah anda.

Pengobatan – Patuhi semua schedule pengobatan yang diberikan oleh ahli-bedah sebelum dilakukan bedah.

Anestesi – Teknologi anestesi modern saat ini memungkinkan untuk melakukan bedah yang kompleks dengan sedikit atau bahkan tidak ada rasa sakit. Selama bedah, satu atau lebih dari hal-hal berikut digunakan untuk mengendalikan nyeri dan kecemasan : anestesi lokal yang membuat daerah bedah mati rasa; nitrous oksida-nitrogen (terkadang di sebut “gas ketawa”) untuk membuat anda rileks; sedasi intravenous untuk relaksasi; dan anestesi umum yang membuat anda tertidur. Ahli-bedah akan menjelaskan secara rinci jenis anestesi yang paling cocok untuk kebutuhan anda.

  1. Bedah Implant

Pemasangan implant gigi endosteal memerlukan dua prosedur bedah yang berbeda. Pada bedah “tahap 1” implant dipasang dalam tulang. Pada “tahap 2” yang terjadi setelah osteintegrasi selesai dan implant yang ditanam telah terjangkar dengan kuat pada tulang, maka alat penutup dilepas dan post-post khusus yang disebut “abutment” dipasang pada implant. Abutment-abutment ini diproyeksikan di atas garis gusi ke dalam mulut, dan gigi-tiruan akhir akan dipasang padanya. Bagian implant yang terpasang pada abutment dan dapat dilihat dalam mulut disebut sebagai prosthesa – bisa dari jenis “cekat” atau “removable”. Prostesa implant cekat bisa melibatkan satu gigi (kiri atas) atau beberapa gigi (kiri bawah). Sebuah prosthesa cekat hanya bisa dilepas oleh dokter gigi, tapi sudah dirancang sehingga bisa dibersihkan. Prostesa removable cukup mirip dengan gigi-tiruan utuh dan bisa dilepas dari mulut untuk dibersihkan.

Hal-Hal yang Terjadi Selama Bedah

Bedah Tahap 1

Prosedur bedah pertama untuk implant endosteal melibatkan pemasangan implant dalam tulang. Bedah ini terjadi di bagian ahli-bedah mulut dan maxillofacial, atau dalam setting rumah sakit. Anestesi lokal dengan sedatif ringan bisa digunakan, atau pada kasus tertentu anestesi umum bisa direkomendasikan.

Setelah dianestesi, ahli-bedah akan mengangkat kembali jaringan gusi untuk mengekspos tulang dan membuat sebuah lubang terukur dimana masing-masing implant akan disisipkan. Alat implant disisipkan dalam lubang, kemudian jaringan gusi diganti diatas alat implant dan kemudian dijahit. Prosedur bedah memerlukan beberapa jam jika banyak implant yang dipasang, dan setelah bedah diperlukan waktu untuk pemulihan sebelum balik ke rumah. Osteointegrasi akan mulai terjadi pada saat penyembuhan mulai terjadi, dan alat implant harus dijangkar dengan kuat oleh tulang dalam waktu empat sampai enam bulan.

Setelah Bedah Tahap 1

Segera setelah bedah, pasien mungkn diminta untuk menggigit kapas agar dapat menghentikan perdarahan, dan sebuah pak es mungkin digunakan selama 24 jam pertama untuk membantu mengurangi pembengkakan. Akan terjadi beberapa pembengkakan di daerah bedah implant selama sampai 72 jam setelah prosedur, serta beberapa diskolorasi kulit dan gusi selama beberapa hari. Pengobatan nyeri yang diberikan oleh dokter akan membantu menghilangkan rasa sakit, dan pasien sudah mampu melanjutkan aktivitas normal dalam waktu satu hari atau dua hari. Ahli-bedah juga bisa memberikan antibiotik. Akan terjad perdarahan kecil pada hari pembedahan tapi segera laporkan jika terjadi perdarahan yang berlebihan. Selama waktu ini, sebuah diet lunak direkomendasikan sehingga tidak memberikan tekanan pada implant yang baru, dan ahli-bedah akan memberikan instruksi-instruksi penting tentang bagaimana cara membersihkan mulut. Jika pasien menggunakan gugu-tiruan, maka ahli-bedah atau dokter-gigi restoratif bisa memasang sebuah lining lunak sehingga pasien bisa mengenakannnya dengan nyaman selama masa penyembuhan atau dibiarkan selama periode waktu yang singkat. Jika ruang-ruang yang diakibatkan oleh gigi yang tanggal harus diisi sementara penyembuhan terjadi, maka gigi temporer yang terlihat alami bisa dibuat. Jahitan yang dipasang setelah bedah akan larut dan anda akan kembali ke ahli-bedah untuk mengeluarkannya.

Bedah Tahap 2

Prosedur bedah ke-dua terjadi setelah penyembuhan dari bedah Tahap 1 sempurna. Untuk implant-implant endosteal yang berosteointegrasi, penyembuhan biasanya memerlukan waktu 4-6 bulan. Daerah mulut yang mengalami lebih banyak tekanan pengunyahan mungkin memerlukan periode penyembuhan yang lebih lama, kemungkinan sampai delapan bulan.

Pada kunjungan bedah kedua, yang biasanya dilakukan di kantor ahli-beda dengan menggunakan anestesi lokal, jaringan gusi dibuka untuk mengekspos alat implant. Alat ini diperiksa untuk memverifikasi osteointegrasi yang memuaskan, post-post penyembuhan dipasang pada alat tersebut. Jika jahitan dipasang, maka akan larut atau dikeluarkan oleh ahli-bedah. Tahap bedah kedua ini relatif singkat, dan bisa kembali normal dalam waktu satu atau dua hari atau bahkan lebih cepat.

Setelah Bedah Tahap 2

Setelah kembali ke rumah, makan makanan yang lunak dan ikuti instruksi kesehatan mulut yang diberikan oleh ahli-bedah. Akan terjadi beberapa perdarahan kecil, tapi jika terjadi perdarahan yang berlebihan segera hubungi dokter. Pasien akan kembali ke ahli-bedah dalam beberapa hari sehingga proses penyembuhan bisa dipantau, dan jika pasien mengenakan sebuah gigi-tiruan, bisa dipasang langsung atau sesaat setelah bedah. Ini akan ditentukan oleh dokter gigi secara individual. Pak es yang diaplikasikan pada wajah setelah bedah bisa membantu megurangi pembengkakan.

Pembuatan Gigi Baru

Apabila jaringan gusi telah sembuh sempurna setelah bedah Tahap 2, maka pasie telah siap untuk mengunjungi dokter-gigi restoratif dan memulai pembuatan gigi-tiruan yang baru. Dokter-gigi akan membuat pencetakan mulut, dan registrasi-registrasi gigitan yang mencatat mekanisme-mekanisme baru untuk kepaduan rahang, kemudian pencetakan digunakan untuk membuat model rahang dan gigi yang tersisa. Gigi-tiruan akan dibuat berdasarkan model-model ini. Gigi-tiruan (yang disebut “restorasi” atau “prostesa”) bisa berupa gigi yang removable, cekat, atau kombinasi antara keduanya.

Prostesa removable mirip degan gigi-tiruan konvensional atau gigi-tiruan parsial, yang bisa dikeluarkan dari mulut untuk dibersihkan, kelebihannya adalah diperkuat pada abutmen implant dengan clip, magnet atau alat-alat lain. Gigi-tiruan dan jaringan gusi dipasang pada kerangka-logam, dan kerangka ini terpasang pada abutment implant.

Prostesa cekat bisa mengganti satu gigi, beberapa gigi atau bahkan semua gigi. Gigi-tiruan disekrup ke dalam abutment, atau disemen pada abutment, dan dipertahankan kuat pada tempatnya. Jika beberapa gigi alami tetap berada dalam mulut, maka bagian-bagian dari prostesa bisa dihubungkan dengan beberapa dari gigi ini. Sebuah prostesa cekat hanya bisa dilepaskan oleh dokter-gigi, dan sudah dirancang khusus untuk memungkinkan anda membershkannya. Jika sebuah prostesa cekat menggantikan banyak gigi, maka gigi tiruan akan dipasang pada sebuah kerangka logam yang harus sesuai dengan abutment implant secara tepat. Dokter gigi restoratif mungkin akan menyuruh pasien untuk mengenakan prostesa secara sementara unutk memastikan kecocokannya, sebelum pemasangan akhir pada abutment.

Mungkin diperlukan beberapa kunjungan untuk menyempurnakan prostesa, tergantung pada kompleksitas permasalahan.

Risiko dan Komplikasi

Bedah implant gigi memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, tapi sebagaimana dengan prosedur bedah lainnya. Efek samping tertentu atau komplikasi juga bisa terjadi. Anda harus memahami hal ini sebelum melakukan bedah implant. Ahli-bedah akan menjawa setiap pertnayaan anda tentang risiko-risiko yang mungkin berikut ini :

  1. Pembengkakan merupakan sebuah reaksi normal tehradap setiap prposedur bedah dan jumlah pembengkakan tergantung pada seberapa luas bedah tersebut. Pembengkakan normal akan mencapai puncaknya pada 48 jam, kemudian sembuh secara perlahan. Jika pembengkakan memburuk setelah 48 jam, hubungi dokter.

  2. Luka memar terkadang terjadi di daerah-daerah yang berdekatan dengan tempat bedah. Setiap dislokasi akibat luka memar akan hilang dalam beberapa hari setelah bedah.

  3. Nyeri sedang umum terjadi selama 24-48 jam setelah bedah, dan pengobatan nyeri mungkin diperlukan. Jika nyeri parah terus menerus yang tidak bisa diredakan dengan obat nyeri yang diresepkan, segera hubungi dokter.

  4. Trismus, atau kekakuan otot-otot rahang, bisa diakibatkan oleh pembengkakan setelah bedah. Ketika pembengkakan berkurang, maka trismus akan hilang.

  5. Infeksi sangat jarang terjadi setelah bedah implant tapi terkadang terjadi sebuah infeksi. Jika demam, pembengkakan terus-menerus, nyeri atau pus terjadi setelah bedah, segera hubungi ahli-bedah.

  6. Selalu ada potensi kegagalan implant. Ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya adlaah penolakan oleh tubuh atau perawatan yang tidak meamdai oleh pasien setelah bedah.

  7. Injury berpotensi terjadi pada gigi dan akar sekitarnya, isian atau bridgework.

  8. Kehilangan atau perubahan sensasi saraf, yang menghasilkan mati-rasa atau sensasi gatal pada bibir bawah, lidah, pipi, dagu, gusi atau gigi jarang terjadi jika implant ditempatkan dalam rahang bawah dan saraf di dekatnya teriritasi. Biasanya ini hanya berlangsung sementara, walaupun sangat jarang bisa permanen. Setiap tindakan pencegahan dilakukan oleh dokter untuk menghindari saraf-saraf ini.

  9. Komplikasi sinus, seperti drainase atau nyeri (sinusitis), terkadan terjadi jika implant dipasang dalam rahang atas dan sinus menjadi terlibat. Ini bisa memelrukan perawatan lebih lanjut atua juga tiga, tapi setiap gejala sinus harus dilaporkan kepada dokter.

  10. Perdarahan bisa terjadi setelah dilakukannya bedah tipe apapun, tapi harus dikontrol dengan mudah dan terdiri dari perdarahan sesekali selama 24-48 jam pertama. Jarang terjadi perdarahan tersebut berlebihan atau berlangsung lama, jika ini terjadi segera hubungi dokter.

  11. Nyeri TMJ (sendi rahang) atau fungsi abnormal jarang terjadi setelah bedah implant, tapi ini bisa terjadi. Jika benar-benar terjadi, perawatan lebih lanjut mungkin diperlukan.

  12. Kehilangan tulang jarang terjadi, tapi bisa terjadi di sekitar implant jika kesehatan mulut yang baik dipertahankan atau jika tekanan berlebihan diberikan pada implant.

  13. Fraktur rahang – sangat jarang diperlukan manipulasi untuk pemasangan implant pada rahang bawah yang dapat menyebabkan fraktur pada tulang-rahang, khususnya jika rahang tipis. Sinar-X akan menunjnukkan lokasi fraktur, dan ahli-bedah mulut dan maxillofacial bisa mengatasi masalah tersebut.

Merawat Implant dan Restorasi

Ahli-bedah dan dokter-gigi restoratif akan menjadwalkan kunjungan check-up berkala untuk memastikan rahang anda sehat dan implant serta prostesa berfungsi dengan baik. Akan tetapi, sama dengan perawatan profesiona yang regular, perawatan anda sendiri terhadap implant dan prostesa juga penting. Berikut ini adalah panduan-panduan untuk perawatan implant yang lebih baik.

  • Praktekkan kesehatan mulut dirumah secara cermat, ikuti instruksi dokter-gigi dan ahli-kesehatan. Post-post abutment, dibawah prostesa, gigi-tiruan, dan jaringan gusi harus dijaga agar tetap bersih. Perawatan di rumah dapat membantu seperti sikat khusus dan penyela (floss) dapat membantu mencapai hal ini. Jika anda tidak menjaga agar implant dan prostesa tetap bersih, maka implant anda mungkin gagal.

  • Merokok dan konsumsi alkohol berlebian serta mengunyah makanan keras seperti es atau permen keras dapat menyebabkan kerusakan pada implant dan menyebabkannya gagal.

Meski tidak jaminan 100 persen tentang keberhasilan dengan implant gigi, namun dengan perencanaan yang cermat oleh ahli-bedah dan dokter-gigi restoratif sebelum bedah dan perawatan yang baik oleh anda sendiri, maka implant bisa digunakan bahkan sampai bertahun-tahun. Sebenarnya, literatur sekarang telah melaporkan bahwa 90 persen atau lebih implant telah berhasil dipertahankan selama sampai 15-20 tahun. Ribuan orang kembali menjadi normal makan, berbicara dan tertawa tanpa rasa sakit melalui penggunaan dental.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar Anda...

Bidvertiser