PERTUMBUHAN GIGI GELIGI
Maret 23, 2007 oleh Evy
Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi seperti halnya organ lainnya telah dimulai sejak 4 – 5 bulan dalam kandungan. Pada waktu lahir, maksila (Rahang atas) dan mandibula (Rahang Bawah) merupakan tulang yang telah dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam berbagai tingkat perkembangan. Tulang alveolar hanya dilapisi oleh mucoperiosteum yang merupakan bantalan dari gusi.
Pada saat lahir, tulang maksila dan mandibula terlihat mahkota gigi-gigi sulung telah terbentuk dan mengalami kalsifikasi, sedangkan benih gigi-gigi tetap masih berupa tonjolan epitel. Pada umur 6 – 7 bulan telah terjadi erupsi gigi insisif pertama pada rahang bawah. Pada umur 2 ½ - 3 tahun semua gigi sulung telah erupsi dan email gigi-gigi sulung telah terbentuk sempuna.
Ternyata gigi tumbuh pake di jadwalin juga ya? Kenapa ga sekaligus aja? Itulah hebatnya Sang Pencipta, manusia sudah diprogram dan disiapkan sedemikian rupa sesuai dengan kesiapan alat pencernaan lainnya untuk menerima makanan padat. Bayangin kalau tumbuh sekaligus masih bayi, khan bisa babak belur to nenen-nya, lha kegigit dua aja udah pringisan, mau mencet hidung bayi supaya buka mulut ga tega lagi enak2nya nyusu…
Pertumbuhan dan perkembangan gigi ini terlihat pada tabel berikut ini :
GIGI SULUNG
Rahang Gigi Pembentukan Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 4 bl inutero 7 ½ bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 9 bl 2 th
Caninus 5 bl inutero 18 bl 3 ½ th
Molar pertama 5 bl inutero 14 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 24 bl 3 th
Bawah Insisif pertama 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Caninus 5 bl inutero 16 bl 3 ½ th
Molar pertama 3 bl inutero 12 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 20 bl 3 th
GIGI TETAP
Rahang Gigi Mulai terbentuk Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 3 - 4 bl 7 – 8 th 10 tahun
Insisif kedua 10 - 12 bl 8 – 9 th 11 tahun
Caninus 4 – 5 bl 11 – 12 th 13 – 15 th
Premolar pertama 18-21 bl 10 – 12 th 12 – 14 th
Premolar kedua 30–33 bl 10 – 12 th 12 –14 th
Molar pertama 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 27 – 36 bl 12 – 13 th 14 – 16 th
Molar ketig 7 – 9 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Bawah Insisif pertama 3 – 4 bl 6 – 7 th 9 th
Insisif kedua 3 – 4 bl 7 – 8 th 10 th
Caninus 4 – 6 bl 9 – 10 th 12 – 14 th
Premolar pertama 18 – 24 bl 10 – 12 th 12 –13 th
Premolar kedua 24 – 30 bl 11 – 12 th 13 – 14 th
Molar pertam 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 2 – 3 th 11 – 13 th 14 – 15 th
Molar ketiga 8 – 10 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Hayyooo sekarang di periksa udah pada lengkap semua belum gigi-nya, kalau belum perlu diragukan kejantanannya kedewasaannya hehehehe…
Senin, 09 Februari 2009
PERTUMBUHAN GIGI GELIGI
PERTUMBUHAN GIGI GELIGI
Maret 23, 2007 oleh Evy
Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi seperti halnya organ lainnya telah dimulai sejak 4 – 5 bulan dalam kandungan. Pada waktu lahir, maksila (Rahang atas) dan mandibula (Rahang Bawah) merupakan tulang yang telah dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam berbagai tingkat perkembangan. Tulang alveolar hanya dilapisi oleh mucoperiosteum yang merupakan bantalan dari gusi.
Pada saat lahir, tulang maksila dan mandibula terlihat mahkota gigi-gigi sulung telah terbentuk dan mengalami kalsifikasi, sedangkan benih gigi-gigi tetap masih berupa tonjolan epitel. Pada umur 6 – 7 bulan telah terjadi erupsi gigi insisif pertama pada rahang bawah. Pada umur 2 ½ - 3 tahun semua gigi sulung telah erupsi dan email gigi-gigi sulung telah terbentuk sempuna.
Ternyata gigi tumbuh pake di jadwalin juga ya? Kenapa ga sekaligus aja? Itulah hebatnya Sang Pencipta, manusia sudah diprogram dan disiapkan sedemikian rupa sesuai dengan kesiapan alat pencernaan lainnya untuk menerima makanan padat. Bayangin kalau tumbuh sekaligus masih bayi, khan bisa babak belur to nenen-nya, lha kegigit dua aja udah pringisan, mau mencet hidung bayi supaya buka mulut ga tega lagi enak2nya nyusu…
Pertumbuhan dan perkembangan gigi ini terlihat pada tabel berikut ini :
GIGI SULUNG
Rahang Gigi Pembentukan Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 4 bl inutero 7 ½ bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 9 bl 2 th
Caninus 5 bl inutero 18 bl 3 ½ th
Molar pertama 5 bl inutero 14 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 24 bl 3 th
Bawah Insisif pertama 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Caninus 5 bl inutero 16 bl 3 ½ th
Molar pertama 3 bl inutero 12 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 20 bl 3 th
GIGI TETAP
Rahang Gigi Mulai terbentuk Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 3 - 4 bl 7 – 8 th 10 tahun
Insisif kedua 10 - 12 bl 8 – 9 th 11 tahun
Caninus 4 – 5 bl 11 – 12 th 13 – 15 th
Premolar pertama 18-21 bl 10 – 12 th 12 – 14 th
Premolar kedua 30–33 bl 10 – 12 th 12 –14 th
Molar pertama 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 27 – 36 bl 12 – 13 th 14 – 16 th
Molar ketig 7 – 9 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Bawah Insisif pertama 3 – 4 bl 6 – 7 th 9 th
Insisif kedua 3 – 4 bl 7 – 8 th 10 th
Caninus 4 – 6 bl 9 – 10 th 12 – 14 th
Premolar pertama 18 – 24 bl 10 – 12 th 12 –13 th
Premolar kedua 24 – 30 bl 11 – 12 th 13 – 14 th
Molar pertam 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 2 – 3 th 11 – 13 th 14 – 15 th
Molar ketiga 8 – 10 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Hayyooo sekarang di periksa udah pada lengkap semua belum gigi-nya, kalau belum perlu diragukan kejantanannya kedewasaannya hehehehe…
Maret 23, 2007 oleh Evy
Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi seperti halnya organ lainnya telah dimulai sejak 4 – 5 bulan dalam kandungan. Pada waktu lahir, maksila (Rahang atas) dan mandibula (Rahang Bawah) merupakan tulang yang telah dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam berbagai tingkat perkembangan. Tulang alveolar hanya dilapisi oleh mucoperiosteum yang merupakan bantalan dari gusi.
Pada saat lahir, tulang maksila dan mandibula terlihat mahkota gigi-gigi sulung telah terbentuk dan mengalami kalsifikasi, sedangkan benih gigi-gigi tetap masih berupa tonjolan epitel. Pada umur 6 – 7 bulan telah terjadi erupsi gigi insisif pertama pada rahang bawah. Pada umur 2 ½ - 3 tahun semua gigi sulung telah erupsi dan email gigi-gigi sulung telah terbentuk sempuna.
Ternyata gigi tumbuh pake di jadwalin juga ya? Kenapa ga sekaligus aja? Itulah hebatnya Sang Pencipta, manusia sudah diprogram dan disiapkan sedemikian rupa sesuai dengan kesiapan alat pencernaan lainnya untuk menerima makanan padat. Bayangin kalau tumbuh sekaligus masih bayi, khan bisa babak belur to nenen-nya, lha kegigit dua aja udah pringisan, mau mencet hidung bayi supaya buka mulut ga tega lagi enak2nya nyusu…
Pertumbuhan dan perkembangan gigi ini terlihat pada tabel berikut ini :
GIGI SULUNG
Rahang Gigi Pembentukan Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 4 bl inutero 7 ½ bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 9 bl 2 th
Caninus 5 bl inutero 18 bl 3 ½ th
Molar pertama 5 bl inutero 14 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 24 bl 3 th
Bawah Insisif pertama 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Caninus 5 bl inutero 16 bl 3 ½ th
Molar pertama 3 bl inutero 12 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 20 bl 3 th
GIGI TETAP
Rahang Gigi Mulai terbentuk Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 3 - 4 bl 7 – 8 th 10 tahun
Insisif kedua 10 - 12 bl 8 – 9 th 11 tahun
Caninus 4 – 5 bl 11 – 12 th 13 – 15 th
Premolar pertama 18-21 bl 10 – 12 th 12 – 14 th
Premolar kedua 30–33 bl 10 – 12 th 12 –14 th
Molar pertama 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 27 – 36 bl 12 – 13 th 14 – 16 th
Molar ketig 7 – 9 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Bawah Insisif pertama 3 – 4 bl 6 – 7 th 9 th
Insisif kedua 3 – 4 bl 7 – 8 th 10 th
Caninus 4 – 6 bl 9 – 10 th 12 – 14 th
Premolar pertama 18 – 24 bl 10 – 12 th 12 –13 th
Premolar kedua 24 – 30 bl 11 – 12 th 13 – 14 th
Molar pertam 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 2 – 3 th 11 – 13 th 14 – 15 th
Molar ketiga 8 – 10 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Hayyooo sekarang di periksa udah pada lengkap semua belum gigi-nya, kalau belum perlu diragukan kejantanannya kedewasaannya hehehehe…
tumor gigi
Jenis-jenis Tumor Mulut
Pembengkakan yang terjadi dalam mulut yang bukan disebabkan oleh infeksi disebut tumor.
Tumor terbagi dua macam yaitu :
1. Tumor Jinak
Tumor ini tiam menjalar (metastase) hanya membesar pada tempat yang tumbuh saja. Tumor jinak ini terdiri dari:
Papiloma, dapat terjadi pada gusi,langit-langit ,lidah , dasar mulut, dan bibir. Bentuknua agak bulat dengan ukuran 2 sampai 5 mm. Papiloma ini lebih keras dari jaringan sekitarnya.
Ameloblastoma. Tumor ini berasal dari benih gigi pembentuk email yang berkembang liar. Umumnya orang terkena penyakit ini pada umur 30 tahun. Terjadinya tulang rahang.
Lipoma. Bisa tetjadi pada daerah mulut yang banyak lemaknya seperti pada bagian pipi dan dasar mulut.
Fiboma, bisa terjadi bibir, lidah, langit-langit dan gusi. Jaringan pembungkusnya lebih pucat dari sekelilingnya dan lebih keras.
Odontoma. Disini benih-benih gigi membentuk gigi -gigi kecil yang banyak terkumpul dalam satu kantung yang dindingnya terdiri dari jaringan ikat. Kantung terus membesar dengan bertambah banyaknya gigi kecil ini.
2. Tumor Ganas
Tumor bisa menjalar ke tempat lain misalnya, dari lidah bisa menjalar ke paru-paru. Walaupun sudah di buang dengan operasi, tumor ini dapat kambung kembali.
Contohn-contohnya:
Epithelioma, Tumor ini terjadi di mulut, umumnya menyerang bibir, tetapi sering juga mengenai lidah, dasar mulut, langit-langit , selaput pada pipi dan rahang. Paling banyak dijumpai pada bibir sebelah bawah dari orang yang sudah berumur lanjut. Tumor bisa menjalar ke tempat lain seperti kelenjar limfe pada rahang.
Kanker pada lidah.
Pasien penderita tumor ini biasanya mengatakan bahwa asal penyakitnya adalah karena lidahnya tergigit , tapi sebenarnya benjolan kanker tersebutlah yang mengakibatkan lidahnya tergigit. Kanker inipun cepat menyebar ke tempat lain. Disamping ke dua jenis tumor di atas dijumpai lagi pembengkakan yang besarnya sampai batas tertentu saja yang disebut tumor like.
Contohnya, Eksostosis (Tonjolan keluar dari tulang). Terjadi akibat beban yang berat dari gigi sehingga menimbulkan pertumbuhan tulang yang menonjolkan ke arah luar. (**)
< Pembengkakan yang terjadi dalam mulut yang bukan disebabkan oleh infeksi disebut tumor.
Tumor terbagi dua macam yaitu :
1. Tumor Jinak
Tumor ini tiam menjalar (metastase) hanya membesar pada tempat yang tumbuh saja. Tumor jinak ini terdiri dari:
Papiloma, dapat terjadi pada gusi,langit-langit ,lidah , dasar mulut, dan bibir. Bentuknua agak bulat dengan ukuran 2 sampai 5 mm. Papiloma ini lebih keras dari jaringan sekitarnya.
Ameloblastoma. Tumor ini berasal dari benih gigi pembentuk email yang berkembang liar. Umumnya orang terkena penyakit ini pada umur 30 tahun. Terjadinya tulang rahang.
Lipoma. Bisa tetjadi pada daerah mulut yang banyak lemaknya seperti pada bagian pipi dan dasar mulut.
Fiboma, bisa terjadi bibir, lidah, langit-langit dan gusi. Jaringan pembungkusnya lebih pucat dari sekelilingnya dan lebih keras.
Odontoma. Disini benih-benih gigi membentuk gigi -gigi kecil yang banyak terkumpul dalam satu kantung yang dindingnya terdiri dari jaringan ikat. Kantung terus membesar dengan bertambah banyaknya gigi kecil ini.
2. Tumor Ganas
Tumor bisa menjalar ke tempat lain misalnya, dari lidah bisa menjalar ke paru-paru. Walaupun sudah di buang dengan operasi, tumor ini dapat kambung kembali.
Contohn-contohnya:
Epithelioma, Tumor ini terjadi di mulut, umumnya menyerang bibir, tetapi sering juga mengenai lidah, dasar mulut, langit-langit , selaput pada pipi dan rahang. Paling banyak dijumpai pada bibir sebelah bawah dari orang yang sudah berumur lanjut. Tumor bisa menjalar ke tempat lain seperti kelenjar limfe pada rahang.
Kanker pada lidah.
Pasien penderita tumor ini biasanya mengatakan bahwa asal penyakitnya adalah karena lidahnya tergigit , tapi sebenarnya benjolan kanker tersebutlah yang mengakibatkan lidahnya tergigit. Kanker inipun cepat menyebar ke tempat lain. Disamping ke dua jenis tumor di atas dijumpai lagi pembengkakan yang besarnya sampai batas tertentu saja yang disebut tumor like.
Contohnya, Eksostosis (Tonjolan keluar dari tulang). Terjadi akibat beban yang berat dari gigi sehingga menimbulkan pertumbuhan tulang yang menonjolkan ke arah luar. (**)
Pembengkakan yang terjadi dalam mulut yang bukan disebabkan oleh infeksi disebut tumor.
Tumor terbagi dua macam yaitu :
1. Tumor Jinak
Tumor ini tiam menjalar (metastase) hanya membesar pada tempat yang tumbuh saja. Tumor jinak ini terdiri dari:
Papiloma, dapat terjadi pada gusi,langit-langit ,lidah , dasar mulut, dan bibir. Bentuknua agak bulat dengan ukuran 2 sampai 5 mm. Papiloma ini lebih keras dari jaringan sekitarnya.
Ameloblastoma. Tumor ini berasal dari benih gigi pembentuk email yang berkembang liar. Umumnya orang terkena penyakit ini pada umur 30 tahun. Terjadinya tulang rahang.
Lipoma. Bisa tetjadi pada daerah mulut yang banyak lemaknya seperti pada bagian pipi dan dasar mulut.
Fiboma, bisa terjadi bibir, lidah, langit-langit dan gusi. Jaringan pembungkusnya lebih pucat dari sekelilingnya dan lebih keras.
Odontoma. Disini benih-benih gigi membentuk gigi -gigi kecil yang banyak terkumpul dalam satu kantung yang dindingnya terdiri dari jaringan ikat. Kantung terus membesar dengan bertambah banyaknya gigi kecil ini.
2. Tumor Ganas
Tumor bisa menjalar ke tempat lain misalnya, dari lidah bisa menjalar ke paru-paru. Walaupun sudah di buang dengan operasi, tumor ini dapat kambung kembali.
Contohn-contohnya:
Epithelioma, Tumor ini terjadi di mulut, umumnya menyerang bibir, tetapi sering juga mengenai lidah, dasar mulut, langit-langit , selaput pada pipi dan rahang. Paling banyak dijumpai pada bibir sebelah bawah dari orang yang sudah berumur lanjut. Tumor bisa menjalar ke tempat lain seperti kelenjar limfe pada rahang.
Kanker pada lidah.
Pasien penderita tumor ini biasanya mengatakan bahwa asal penyakitnya adalah karena lidahnya tergigit , tapi sebenarnya benjolan kanker tersebutlah yang mengakibatkan lidahnya tergigit. Kanker inipun cepat menyebar ke tempat lain. Disamping ke dua jenis tumor di atas dijumpai lagi pembengkakan yang besarnya sampai batas tertentu saja yang disebut tumor like.
Contohnya, Eksostosis (Tonjolan keluar dari tulang). Terjadi akibat beban yang berat dari gigi sehingga menimbulkan pertumbuhan tulang yang menonjolkan ke arah luar. (**)
< Pembengkakan yang terjadi dalam mulut yang bukan disebabkan oleh infeksi disebut tumor.
Tumor terbagi dua macam yaitu :
1. Tumor Jinak
Tumor ini tiam menjalar (metastase) hanya membesar pada tempat yang tumbuh saja. Tumor jinak ini terdiri dari:
Papiloma, dapat terjadi pada gusi,langit-langit ,lidah , dasar mulut, dan bibir. Bentuknua agak bulat dengan ukuran 2 sampai 5 mm. Papiloma ini lebih keras dari jaringan sekitarnya.
Ameloblastoma. Tumor ini berasal dari benih gigi pembentuk email yang berkembang liar. Umumnya orang terkena penyakit ini pada umur 30 tahun. Terjadinya tulang rahang.
Lipoma. Bisa tetjadi pada daerah mulut yang banyak lemaknya seperti pada bagian pipi dan dasar mulut.
Fiboma, bisa terjadi bibir, lidah, langit-langit dan gusi. Jaringan pembungkusnya lebih pucat dari sekelilingnya dan lebih keras.
Odontoma. Disini benih-benih gigi membentuk gigi -gigi kecil yang banyak terkumpul dalam satu kantung yang dindingnya terdiri dari jaringan ikat. Kantung terus membesar dengan bertambah banyaknya gigi kecil ini.
2. Tumor Ganas
Tumor bisa menjalar ke tempat lain misalnya, dari lidah bisa menjalar ke paru-paru. Walaupun sudah di buang dengan operasi, tumor ini dapat kambung kembali.
Contohn-contohnya:
Epithelioma, Tumor ini terjadi di mulut, umumnya menyerang bibir, tetapi sering juga mengenai lidah, dasar mulut, langit-langit , selaput pada pipi dan rahang. Paling banyak dijumpai pada bibir sebelah bawah dari orang yang sudah berumur lanjut. Tumor bisa menjalar ke tempat lain seperti kelenjar limfe pada rahang.
Kanker pada lidah.
Pasien penderita tumor ini biasanya mengatakan bahwa asal penyakitnya adalah karena lidahnya tergigit , tapi sebenarnya benjolan kanker tersebutlah yang mengakibatkan lidahnya tergigit. Kanker inipun cepat menyebar ke tempat lain. Disamping ke dua jenis tumor di atas dijumpai lagi pembengkakan yang besarnya sampai batas tertentu saja yang disebut tumor like.
Contohnya, Eksostosis (Tonjolan keluar dari tulang). Terjadi akibat beban yang berat dari gigi sehingga menimbulkan pertumbuhan tulang yang menonjolkan ke arah luar. (**)
benih gigi
Anodontia
ANODONTIA, HYPODONTIA, OLIGODONTIA
Defenisi
Anodontia adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap.
Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja, keadaan tersebut disebut hypodontia atau oligodontia.
Gambar 1. Anodontia
Penyebab
Anodontia dan hypodontia kadang ditemukan sebagai bagian dari suatu sindroma, yaitu kelainan yang disertai dengan berbagai gejala yang timbul secara bersamaan, misalnya pada sindroma Ectodermal dysplasia. Hypodontia dapat timbul pada seseorang tanpa ada riwayat kelainan pada generasi keluarga sebelumnya, tapi bisa juga merupakan kelainan yang diturunkan.
Gejala
Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi yang paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, insisif dua rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu sisi rahang atau keduanya.
Gambar 2. Hampir seluruh gigi tidak terbentuk
Gambar 3. Hypodontia
Pemeriksaan
Diagnosa anodontia biasanya membutuhkan pemeriksaan radiografik untuk memastikan memang semua benih gigi benar-benar tidak terbentuk. Pada kasus hypodontia, pemeriksaan radiografik panoramik berguna untuk melihat benih gigi mana saja yang tidak terbentuk.
Perawatan
Lakukan konsultasi dengan dokter gigi sedini mungkin bila terdapat kecurigaan terjadinya kelainan ini. Perawatan yang biasanya diberikan oleh dokter gigi adalah pembuatan gigi tiruan.
ANODONTIA, HYPODONTIA, OLIGODONTIA
Defenisi
Anodontia adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap.
Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja, keadaan tersebut disebut hypodontia atau oligodontia.
Gambar 1. Anodontia
Penyebab
Anodontia dan hypodontia kadang ditemukan sebagai bagian dari suatu sindroma, yaitu kelainan yang disertai dengan berbagai gejala yang timbul secara bersamaan, misalnya pada sindroma Ectodermal dysplasia. Hypodontia dapat timbul pada seseorang tanpa ada riwayat kelainan pada generasi keluarga sebelumnya, tapi bisa juga merupakan kelainan yang diturunkan.
Gejala
Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi yang paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, insisif dua rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu sisi rahang atau keduanya.
Gambar 2. Hampir seluruh gigi tidak terbentuk
Gambar 3. Hypodontia
Pemeriksaan
Diagnosa anodontia biasanya membutuhkan pemeriksaan radiografik untuk memastikan memang semua benih gigi benar-benar tidak terbentuk. Pada kasus hypodontia, pemeriksaan radiografik panoramik berguna untuk melihat benih gigi mana saja yang tidak terbentuk.
Perawatan
Lakukan konsultasi dengan dokter gigi sedini mungkin bila terdapat kecurigaan terjadinya kelainan ini. Perawatan yang biasanya diberikan oleh dokter gigi adalah pembuatan gigi tiruan.
Jumat, 16 Januari 2009
Karang gigi
KARANG GIGI
Hiiiiiiiy !
Karang gigi itu apa sih...?
Karang gigi (Calculus) merupakan kumpulan plak termineralisasi ( pembentukan mineral seperti "batukarang" ) yang menempel pada permukaan gigi.
Berdasarkan lokasinya, karang gigi ada di supragingiva (permukaan gigi diatas gusi) dan di subgingiva (permukaan gigi di bawah gusi).
Karang gigi terutama timbul pada daerah-daerah gigi yang sulit dibersihkan.
Akibat dari adanya karang gigi adalah......
Karang gigi ini menjadi tempat melekatnya kuman-kuman di dalam mulut.
Akibatnya dapat menyebabkan berbagai penyakit gusi, seperti radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi tampak lebih merah, agak membengkak, dan sering berdarah saat menggosok gigi. Lihat gambar dibawah ini contoh gambaran dari Gingivitis.
Hal ini dapat berlanjut menjadi radang jaringan penyangga gigi lainnya (periodontitis) bila tidak segera dirawat. Bila sudah tahap ini dapat menimbulkan gigi goyang karena jaringan penyangga gigi sudah rusak. Lihat gambar dibawah ini contoh gambaran Periodontiti.
Juga yang tidak kalah sering terjadi, karang gigi dapat menyebabkan bau mulut tidak enak. Hal ini yang dirasa paling mengganggu.
Cara mengurangi timbulnya karang gigi adalah....
Terbentuknya karang gigi dapat pada semua orang, dan proses terbentuknya tidak dapat kita hindari namun dapat kita kurangi. Cara untuk mengurangi terbentuknya karang gigi adalah :
Pertama adalah dengan rajin menjaga kebersihan gigi, yaitu dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari secara benar dimana semua bagian-bagian gigi tersikat bersih. Juga jangan lupa untuk menggosok gusi dengan lembut perlahan-lahan. Untuk gusi rahang atas, gerakan sikat gigi dari atas ke bawah, dan untuk gusi rahang bawah gerakan sikat gigi dari bawah ke atas. Hal ini dapat menghalangi terbentuknya karang gigi. (lihat 'Tips Menggosok gigi' )
Kedua adalah rajin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk membersihkan karang gigi. Karena hanya dengan alat-alat kedokteran gigi saja karang gigi dapat dibersihkan.
Karang gigi tidak dapat hilang bila hanya dengan menggosok gigi atau berkumur dengan obat kumur.
Dokter gigi memiliki alat khusus untuk membersihkan karang gigi anda.
Hiiiiiiiy !
Karang gigi itu apa sih...?
Karang gigi (Calculus) merupakan kumpulan plak termineralisasi ( pembentukan mineral seperti "batukarang" ) yang menempel pada permukaan gigi.
Berdasarkan lokasinya, karang gigi ada di supragingiva (permukaan gigi diatas gusi) dan di subgingiva (permukaan gigi di bawah gusi).
Karang gigi terutama timbul pada daerah-daerah gigi yang sulit dibersihkan.
Akibat dari adanya karang gigi adalah......
Karang gigi ini menjadi tempat melekatnya kuman-kuman di dalam mulut.
Akibatnya dapat menyebabkan berbagai penyakit gusi, seperti radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi tampak lebih merah, agak membengkak, dan sering berdarah saat menggosok gigi. Lihat gambar dibawah ini contoh gambaran dari Gingivitis.
Hal ini dapat berlanjut menjadi radang jaringan penyangga gigi lainnya (periodontitis) bila tidak segera dirawat. Bila sudah tahap ini dapat menimbulkan gigi goyang karena jaringan penyangga gigi sudah rusak. Lihat gambar dibawah ini contoh gambaran Periodontiti.
Juga yang tidak kalah sering terjadi, karang gigi dapat menyebabkan bau mulut tidak enak. Hal ini yang dirasa paling mengganggu.
Cara mengurangi timbulnya karang gigi adalah....
Terbentuknya karang gigi dapat pada semua orang, dan proses terbentuknya tidak dapat kita hindari namun dapat kita kurangi. Cara untuk mengurangi terbentuknya karang gigi adalah :
Pertama adalah dengan rajin menjaga kebersihan gigi, yaitu dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari secara benar dimana semua bagian-bagian gigi tersikat bersih. Juga jangan lupa untuk menggosok gusi dengan lembut perlahan-lahan. Untuk gusi rahang atas, gerakan sikat gigi dari atas ke bawah, dan untuk gusi rahang bawah gerakan sikat gigi dari bawah ke atas. Hal ini dapat menghalangi terbentuknya karang gigi. (lihat 'Tips Menggosok gigi' )
Kedua adalah rajin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk membersihkan karang gigi. Karena hanya dengan alat-alat kedokteran gigi saja karang gigi dapat dibersihkan.
Karang gigi tidak dapat hilang bila hanya dengan menggosok gigi atau berkumur dengan obat kumur.
Dokter gigi memiliki alat khusus untuk membersihkan karang gigi anda.
Rabu, 07 Januari 2009
Amandel
Amandel
Posted on Thursday, July 24, 2008 comments (11)
Labels: Dunia Medis Kita
Terima kasi sebelumnya untuk masukan rekan-rekan yang masih berkenan untuk membangun kesehatan gigi menjadi lebih baik. Mohon maaf sebesar-besarnya baru bisa posting. Kali ini saya akan membahas mengenai Amandel. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Beberapa pertanyaan yang ada dibenak kita seberapa bahaya penyakit ini? Sebenarnya amandel sendiri memang selalu ada pada setiap tubuh manusia, disini kita menyadari betapa menakjubkannya sistem tubuh manusia. Amandel sendiri merupakan salah satu sistem proteksi tubuh.
Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Amandel sendiri berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh. Oleh karena itu kelenjar amndel ini meradang. Peradangan pada Kelenjar amandel ini disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakan salah satu gangguan THT (Telinga Hidung & Tenggorokan). Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.
Pada radang amandel yang akut biasanya dimulai dengan gejala sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit saat menelan makanan, kadang-kadang muntah. Tonsilitis dapat menyebabkan amandel menjadi bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan, kedinginan, sakit kepala, dan sakit pada telinga. Kelenjar getah bening melemah di dalam daerah submandibuler. Bagian belakang tenggorokan akan terasa mengerut sehingga sukar menelan. Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi, karena tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening dapat berfungsi mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan infeksi.
Beberapa upaya yang dapat kita lakukan sendiri dirumah untuk pencegahan, perawatan dan pengobatannya dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
* Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
* Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
* Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
* Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
* diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
* Istirahat yang cukup.
Namun apabila radang amandel kronis dengan pembengkakan tonsil yang terlalu besar sehingga mengakibatkan terganggunya jalan pernapasan, atau munculnya komplikasi, biasanya diperlukan pembedahan/operasi untuk mengeluarkan tonsil. Apabila terjadi peradangan yang kronis disarankan untuk berkonsultasi kedokter spesialis THT untuk penanganan dan tidakan selanjutnya.
Mudah-mudahan bisa sedikit membantu :) Senang rasanya bisa ngeblog lagi :) sekali lagi saya minta maaf.
Posted on Thursday, July 24, 2008 comments (11)
Labels: Dunia Medis Kita
Terima kasi sebelumnya untuk masukan rekan-rekan yang masih berkenan untuk membangun kesehatan gigi menjadi lebih baik. Mohon maaf sebesar-besarnya baru bisa posting. Kali ini saya akan membahas mengenai Amandel. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Beberapa pertanyaan yang ada dibenak kita seberapa bahaya penyakit ini? Sebenarnya amandel sendiri memang selalu ada pada setiap tubuh manusia, disini kita menyadari betapa menakjubkannya sistem tubuh manusia. Amandel sendiri merupakan salah satu sistem proteksi tubuh.
Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Amandel sendiri berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh. Oleh karena itu kelenjar amndel ini meradang. Peradangan pada Kelenjar amandel ini disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakan salah satu gangguan THT (Telinga Hidung & Tenggorokan). Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.
Pada radang amandel yang akut biasanya dimulai dengan gejala sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit saat menelan makanan, kadang-kadang muntah. Tonsilitis dapat menyebabkan amandel menjadi bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan, kedinginan, sakit kepala, dan sakit pada telinga. Kelenjar getah bening melemah di dalam daerah submandibuler. Bagian belakang tenggorokan akan terasa mengerut sehingga sukar menelan. Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi, karena tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening dapat berfungsi mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan infeksi.
Beberapa upaya yang dapat kita lakukan sendiri dirumah untuk pencegahan, perawatan dan pengobatannya dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
* Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
* Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
* Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
* Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
* diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
* Istirahat yang cukup.
Namun apabila radang amandel kronis dengan pembengkakan tonsil yang terlalu besar sehingga mengakibatkan terganggunya jalan pernapasan, atau munculnya komplikasi, biasanya diperlukan pembedahan/operasi untuk mengeluarkan tonsil. Apabila terjadi peradangan yang kronis disarankan untuk berkonsultasi kedokter spesialis THT untuk penanganan dan tidakan selanjutnya.
Mudah-mudahan bisa sedikit membantu :) Senang rasanya bisa ngeblog lagi :) sekali lagi saya minta maaf.
Selasa, 23 Desember 2008
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kelainan atau penyakit rongga mulut dan gigi merupakan salah satu dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas. Hampir sekitar 60% masyarakat Indonesia pernah mengalami gangguan pada gigi. Pada tahun 1980, ditemukan bahwa hampir 90% anak sekolah mempunyai kelainan gigi atau rongga mulut. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan gigi dan rongga mulut perlu mendapatkan perhatian khusus.
Jaringan Rongga Mulut
Dalam rongga mulut, terdapat beberapa jaringan yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
Jaringan Keras (rahang atas, rahang bawah, dan gigi).
Jaringan Lunak (gusi, lidah, mukosa pipi, mukosa bibir, mukosa lidah, mukosa palatum, dan jaringan dasar lidah).
Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu, pengunyahan (mastikasi), keindahan (estetika), dan berbicara (phonetic). Dalam mulut, gigi tertanam dalam tulang rahang dan dilindungi oleh gusi (gingiva), dengan bentuk yang berbeda – beda sesuai dengan fungsinya.
Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan (mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.
Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 – 13 tahun.
Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan. Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan, dan pada proses orthodontie, gigi ini sering “dikorbankan”.
Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.
Proses Pertumbuhan Gigi
Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami 2 fase pergantian. Diawali dari pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada umur 3 tahun dengan jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada usia 13 tahun keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi 32 gigi, sekitar umur 17 – 21 tahun. Fase diantara awal fase gigi tetap sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi campuran, yaitu antara umur 13 – 17 tahun.
Kelainan atau penyakit rongga mulut dan gigi merupakan salah satu dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas. Hampir sekitar 60% masyarakat Indonesia pernah mengalami gangguan pada gigi. Pada tahun 1980, ditemukan bahwa hampir 90% anak sekolah mempunyai kelainan gigi atau rongga mulut. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan gigi dan rongga mulut perlu mendapatkan perhatian khusus.
Jaringan Rongga Mulut
Dalam rongga mulut, terdapat beberapa jaringan yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
Jaringan Keras (rahang atas, rahang bawah, dan gigi).
Jaringan Lunak (gusi, lidah, mukosa pipi, mukosa bibir, mukosa lidah, mukosa palatum, dan jaringan dasar lidah).
Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu, pengunyahan (mastikasi), keindahan (estetika), dan berbicara (phonetic). Dalam mulut, gigi tertanam dalam tulang rahang dan dilindungi oleh gusi (gingiva), dengan bentuk yang berbeda – beda sesuai dengan fungsinya.
Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan (mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.
Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 – 13 tahun.
Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan. Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan, dan pada proses orthodontie, gigi ini sering “dikorbankan”.
Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.
Proses Pertumbuhan Gigi
Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami 2 fase pergantian. Diawali dari pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada umur 3 tahun dengan jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada usia 13 tahun keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi 32 gigi, sekitar umur 17 – 21 tahun. Fase diantara awal fase gigi tetap sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi campuran, yaitu antara umur 13 – 17 tahun.
Langganan:
Postingan (Atom)