Pentingnya Sikat Gigi Malam Hari
oleh : Dokter Handrawan Nadesul
Kualitas gigi seseorang ditentukan benih gigi dan bagaimana gigi-geligi dirawat sejak awal kali tumbuh. Benih gigi dipengaruhi oleh nutrisi ibu selama anak dalam kandungan. Perawatan gigi anak juga tergantung bagaimana ibu membantu merawatnya. Bagaimana perawatan gigi balita perlu dilakukan?
GIGI anak berjumlah duapuluh. Gigi dewasa tigapuluhdua. Saat lahir, dalam rahang bayi terdapat 44 buah gigi yang tengah dibentuk. Duapuluh gigi susu, duapuluh gigi dewasa, dan empat kantung gigi geraham dewasa. Duapuluh akan keluar sebagai gigi susu (primary dentition). Rata-rata gigi pertama akan keluar (erupsi) pada umur 7 bulan yang muncul sebagai gigi seri bawah.
Anak perempuan dan bayi yang diberi ASI lebih cepat erupsi dibanding anak laki-laki, atau yang bukan diberi ASI. Erupsi gigi juga tergantung etnis, dan bersifat individual pula. Misal, anak yang mengalami gangguan tulang, atau anak dengan keterbelakang mental, erupsi gigi susunya umumnya terlambat.
Selang beberapa bulan setelah gigi susu pertama disusul gigi seri atas, gigi seri bawah pada umur setahun, gigi geraham pertama pada umur 14 bulan, selanjutnya gigi geraham kedua setelah berumur 2 tahun. Gigi susu sudah lengkap keluar setelah anak berumur 2 tahun.
Gigi susu perlu dipertahankan sampai gigi tetap keluar
Umur gigi susu sekitar 6-10 tahun saja. Pada saat anak berumur 6 tahun, gigi susu pertama sudah tanggal dan digantikan oleh gigi tetap (permanent dentition). Gigi tetap pertama, yakni prageraham pertama. Menyusul gigi seri, prageraham kedua, taring, dan geraham kedua pada umur 12 tahun. Terakhir geraham bungsu baru erupsi antara umur 18-25 tahun.
Masing-masing gigi susu ada umurnya. Gigi susu sebaiknya tanggal secara alami. Bila tanggal sebelum umurnya, akan menyesatkan keluarnya gigi tetap. Susunan gigi tetap yang tidak seteratur gigi susu apabila gigi susu sudah tanggal sebelum umurnya.
Gigi susu yang membukakan jalan bagi keluarnya gigi tetap. Bila gigi susu sudah tak ada, sementara gigi tetap belum cukup matang untuk keluar, maka arah keluarnya tidak mengikuti jalan gigi susu. Maka posisi gigi tetapnya tak tentu arah. Setelah dewasa susunan gigi-geligi anak menjadi mirip ban radial.
Agar gigi susu tanggal pada umurnya, gigi harus dirawat. Karena lapisan luar (enamel) gigi susu tidak sekuat gigi tetap, gigi susu lebih gampang keropos. Pengeroposan gigi biasanya terjadi oleh proses mikrobiologis dan kimiawi.
Sisa makanan berkarbohidrat (nasi roti, ubi, ketela, kentang) dan yang serba manis, bila terselip pada permukaan gigi akan terjadi proses fermentasi. Bersama dengan kuman di rongga mulut, membentuk zat asam. Zat asam lactat ini yang akan menghancurkan lapisan luar gigi membentuk caries, atau gigi bolong.
Diseka kapas, berkumur, dan sikat gigi
Maka di permukaan gigi tidak boleh ada sisa makanan. Khususnya yang berkarbohidrat, seperti biskuit, cokelat, permen, kue, es krim, dan sejenisnya. Membiarkan sisa makanan berarti gagal mencegah pengeroposan gigi. Gigi yang keropos dan tidak dirawat, akan hancur, tanggal, lalu berakhir sebagai sisa akar.
Bayi belum mampu berkumur, apalagi menyikat gigi sendiri. Maka selama masa bayi, ibu sendiri yang membantu menyeka permukaan gigi anak dengan kapas basah steril. Setiap kali selesai makan dan minum, biasakan menyeka gigi. Kesehatan gigi balita ditentukan oleh perawatan gigi semenjak usia bayi.
Setelah anak mampu berkumur, biasakan mengajaknya berkumur-kumur setiap kali selesai makan dan minum. Ajarkan pula menyikat gigi. Mungkin belum sempurna. Ibu perlu membimbingnya menyikat gigi yang benar.
Pada usia balita rata-rata anak sudah mahir menyikat gigi sendiri. Biasakan paling kurang dua kali sehari. Pagi hari sehabis sarapan, dan malam hari sebelum tidur. Siang hari, dan setiap kali selesai makan, sekurang-kurangnya berkumur-kumur.
Menyikat gigi malam hari sesungguhnya jauh lebih penting ketimbang pagi hari. Mengapa? Oleh karena selama tidur malam hari mulut terkatup. Selama mulut terkatup, bila ada sisa makanan pada permukaan gigi, ia akan bertahan lebih lama menetap di situ. Sedang selama siang hari, anak masih melakukan kegiatan makan dan minum, sehingga bila ada sisa makanan yang terselip di permukaan gigi akan terhanyut terbawa oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Anak yang tidak menyikat gigi malam hari risiko pengeroposan giginya lebih besar. Gigi keropos dan dibiarkan tanpa perawatan menimbulkan warna hitam pada permukaan gigi. Lama-kelamaan terjadi pembusukan gigi. Lalu infeksi akar gigi, infeksi gusi, dan gusi membengkak. Selanjutnya gigi akan hancur, rusak sebelum waktunya.
Untuk menyehatkan gigi balita, biasakan menggigit apel, jambu, bengkuang, timun, dan sejenisnya. Selain melatih kekerasan gigi, dengan menggigit buah keras, permukaan gigi dibersihkan. Demikian pula yang diperoleh selama mengunyahnya.
Segera ditambal bila mulai bolong
Gigi susu yang sudah mulai keropos perlu dirawat, sebelum telanjur bolong. Untuk itu perlu penambalan. Adakalanya, sekalipun sudah teratur menyikat gigi, bila benih giginya kurang bagus, gigi masih bisa keropos juga (decalcification).
Dengan melakukan penambalan gigi susu, gigi diharapkan masih mampu bertahan sampai umurnya. Dengan demikian, ia akan menunggu sampai saatnya gigi tetapnya mulai keluar.
Pemberian ekstra kalsium saja hanya bermanfaat semasa gigi belum keluar. Pembentukan benih gigi membutuhkan kalsium. Percuma apabila gigi sudah erupsi. Bila diduga kualitas gigi kurang bagus, perlu diberikan ekstra fluor. Fluor bisa terkandung dalam air minum (leding) dan pasta gigi. Atau berupa pengolesan fluor pada permukaan gigi setiap enam bulan sekali.
Menyikat gigi yang benar pada anak harus dibentuk. Jika sudah keliru sejak awal, selanjutnya akan terbentuk cara menyikat yang tidak benar. Prinsipnya seluruh permukaan gigi tidak ada yang terluput dari penyikatan.
Sering-sering bagian-bagian permukaan gigi yang sulit tersentuh, atau sukar dijangkau, lokasi gigi yang sering terancam keropos. Maka upayakan bukan sekadar menyikat gigi belaka. Terlebih ihwal menyikat gigi malam hari. Karena sepanjang malam hari inilah proses hebat pengrusakan gigi yang paling kerap terjadi.
sumber: SahabatNestle
Senin, 09 Februari 2009
PERTUMBUHAN GIGI GELIGI
PERTUMBUHAN GIGI GELIGI
Maret 23, 2007 oleh Evy
Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi seperti halnya organ lainnya telah dimulai sejak 4 – 5 bulan dalam kandungan. Pada waktu lahir, maksila (Rahang atas) dan mandibula (Rahang Bawah) merupakan tulang yang telah dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam berbagai tingkat perkembangan. Tulang alveolar hanya dilapisi oleh mucoperiosteum yang merupakan bantalan dari gusi.
Pada saat lahir, tulang maksila dan mandibula terlihat mahkota gigi-gigi sulung telah terbentuk dan mengalami kalsifikasi, sedangkan benih gigi-gigi tetap masih berupa tonjolan epitel. Pada umur 6 – 7 bulan telah terjadi erupsi gigi insisif pertama pada rahang bawah. Pada umur 2 ½ - 3 tahun semua gigi sulung telah erupsi dan email gigi-gigi sulung telah terbentuk sempuna.
Ternyata gigi tumbuh pake di jadwalin juga ya? Kenapa ga sekaligus aja? Itulah hebatnya Sang Pencipta, manusia sudah diprogram dan disiapkan sedemikian rupa sesuai dengan kesiapan alat pencernaan lainnya untuk menerima makanan padat. Bayangin kalau tumbuh sekaligus masih bayi, khan bisa babak belur to nenen-nya, lha kegigit dua aja udah pringisan, mau mencet hidung bayi supaya buka mulut ga tega lagi enak2nya nyusu…
Pertumbuhan dan perkembangan gigi ini terlihat pada tabel berikut ini :
GIGI SULUNG
Rahang Gigi Pembentukan Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 4 bl inutero 7 ½ bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 9 bl 2 th
Caninus 5 bl inutero 18 bl 3 ½ th
Molar pertama 5 bl inutero 14 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 24 bl 3 th
Bawah Insisif pertama 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Caninus 5 bl inutero 16 bl 3 ½ th
Molar pertama 3 bl inutero 12 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 20 bl 3 th
GIGI TETAP
Rahang Gigi Mulai terbentuk Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 3 - 4 bl 7 – 8 th 10 tahun
Insisif kedua 10 - 12 bl 8 – 9 th 11 tahun
Caninus 4 – 5 bl 11 – 12 th 13 – 15 th
Premolar pertama 18-21 bl 10 – 12 th 12 – 14 th
Premolar kedua 30–33 bl 10 – 12 th 12 –14 th
Molar pertama 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 27 – 36 bl 12 – 13 th 14 – 16 th
Molar ketig 7 – 9 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Bawah Insisif pertama 3 – 4 bl 6 – 7 th 9 th
Insisif kedua 3 – 4 bl 7 – 8 th 10 th
Caninus 4 – 6 bl 9 – 10 th 12 – 14 th
Premolar pertama 18 – 24 bl 10 – 12 th 12 –13 th
Premolar kedua 24 – 30 bl 11 – 12 th 13 – 14 th
Molar pertam 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 2 – 3 th 11 – 13 th 14 – 15 th
Molar ketiga 8 – 10 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Hayyooo sekarang di periksa udah pada lengkap semua belum gigi-nya, kalau belum perlu diragukan kejantanannya kedewasaannya hehehehe…
Maret 23, 2007 oleh Evy
Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi seperti halnya organ lainnya telah dimulai sejak 4 – 5 bulan dalam kandungan. Pada waktu lahir, maksila (Rahang atas) dan mandibula (Rahang Bawah) merupakan tulang yang telah dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam berbagai tingkat perkembangan. Tulang alveolar hanya dilapisi oleh mucoperiosteum yang merupakan bantalan dari gusi.
Pada saat lahir, tulang maksila dan mandibula terlihat mahkota gigi-gigi sulung telah terbentuk dan mengalami kalsifikasi, sedangkan benih gigi-gigi tetap masih berupa tonjolan epitel. Pada umur 6 – 7 bulan telah terjadi erupsi gigi insisif pertama pada rahang bawah. Pada umur 2 ½ - 3 tahun semua gigi sulung telah erupsi dan email gigi-gigi sulung telah terbentuk sempuna.
Ternyata gigi tumbuh pake di jadwalin juga ya? Kenapa ga sekaligus aja? Itulah hebatnya Sang Pencipta, manusia sudah diprogram dan disiapkan sedemikian rupa sesuai dengan kesiapan alat pencernaan lainnya untuk menerima makanan padat. Bayangin kalau tumbuh sekaligus masih bayi, khan bisa babak belur to nenen-nya, lha kegigit dua aja udah pringisan, mau mencet hidung bayi supaya buka mulut ga tega lagi enak2nya nyusu…
Pertumbuhan dan perkembangan gigi ini terlihat pada tabel berikut ini :
GIGI SULUNG
Rahang Gigi Pembentukan Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 4 bl inutero 7 ½ bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 9 bl 2 th
Caninus 5 bl inutero 18 bl 3 ½ th
Molar pertama 5 bl inutero 14 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 24 bl 3 th
Bawah Insisif pertama 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Caninus 5 bl inutero 16 bl 3 ½ th
Molar pertama 3 bl inutero 12 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 20 bl 3 th
GIGI TETAP
Rahang Gigi Mulai terbentuk Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 3 - 4 bl 7 – 8 th 10 tahun
Insisif kedua 10 - 12 bl 8 – 9 th 11 tahun
Caninus 4 – 5 bl 11 – 12 th 13 – 15 th
Premolar pertama 18-21 bl 10 – 12 th 12 – 14 th
Premolar kedua 30–33 bl 10 – 12 th 12 –14 th
Molar pertama 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 27 – 36 bl 12 – 13 th 14 – 16 th
Molar ketig 7 – 9 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Bawah Insisif pertama 3 – 4 bl 6 – 7 th 9 th
Insisif kedua 3 – 4 bl 7 – 8 th 10 th
Caninus 4 – 6 bl 9 – 10 th 12 – 14 th
Premolar pertama 18 – 24 bl 10 – 12 th 12 –13 th
Premolar kedua 24 – 30 bl 11 – 12 th 13 – 14 th
Molar pertam 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 2 – 3 th 11 – 13 th 14 – 15 th
Molar ketiga 8 – 10 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Hayyooo sekarang di periksa udah pada lengkap semua belum gigi-nya, kalau belum perlu diragukan kejantanannya kedewasaannya hehehehe…
PERTUMBUHAN GIGI GELIGI
PERTUMBUHAN GIGI GELIGI
Maret 23, 2007 oleh Evy
Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi seperti halnya organ lainnya telah dimulai sejak 4 – 5 bulan dalam kandungan. Pada waktu lahir, maksila (Rahang atas) dan mandibula (Rahang Bawah) merupakan tulang yang telah dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam berbagai tingkat perkembangan. Tulang alveolar hanya dilapisi oleh mucoperiosteum yang merupakan bantalan dari gusi.
Pada saat lahir, tulang maksila dan mandibula terlihat mahkota gigi-gigi sulung telah terbentuk dan mengalami kalsifikasi, sedangkan benih gigi-gigi tetap masih berupa tonjolan epitel. Pada umur 6 – 7 bulan telah terjadi erupsi gigi insisif pertama pada rahang bawah. Pada umur 2 ½ - 3 tahun semua gigi sulung telah erupsi dan email gigi-gigi sulung telah terbentuk sempuna.
Ternyata gigi tumbuh pake di jadwalin juga ya? Kenapa ga sekaligus aja? Itulah hebatnya Sang Pencipta, manusia sudah diprogram dan disiapkan sedemikian rupa sesuai dengan kesiapan alat pencernaan lainnya untuk menerima makanan padat. Bayangin kalau tumbuh sekaligus masih bayi, khan bisa babak belur to nenen-nya, lha kegigit dua aja udah pringisan, mau mencet hidung bayi supaya buka mulut ga tega lagi enak2nya nyusu…
Pertumbuhan dan perkembangan gigi ini terlihat pada tabel berikut ini :
GIGI SULUNG
Rahang Gigi Pembentukan Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 4 bl inutero 7 ½ bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 9 bl 2 th
Caninus 5 bl inutero 18 bl 3 ½ th
Molar pertama 5 bl inutero 14 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 24 bl 3 th
Bawah Insisif pertama 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Caninus 5 bl inutero 16 bl 3 ½ th
Molar pertama 3 bl inutero 12 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 20 bl 3 th
GIGI TETAP
Rahang Gigi Mulai terbentuk Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 3 - 4 bl 7 – 8 th 10 tahun
Insisif kedua 10 - 12 bl 8 – 9 th 11 tahun
Caninus 4 – 5 bl 11 – 12 th 13 – 15 th
Premolar pertama 18-21 bl 10 – 12 th 12 – 14 th
Premolar kedua 30–33 bl 10 – 12 th 12 –14 th
Molar pertama 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 27 – 36 bl 12 – 13 th 14 – 16 th
Molar ketig 7 – 9 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Bawah Insisif pertama 3 – 4 bl 6 – 7 th 9 th
Insisif kedua 3 – 4 bl 7 – 8 th 10 th
Caninus 4 – 6 bl 9 – 10 th 12 – 14 th
Premolar pertama 18 – 24 bl 10 – 12 th 12 –13 th
Premolar kedua 24 – 30 bl 11 – 12 th 13 – 14 th
Molar pertam 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 2 – 3 th 11 – 13 th 14 – 15 th
Molar ketiga 8 – 10 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Hayyooo sekarang di periksa udah pada lengkap semua belum gigi-nya, kalau belum perlu diragukan kejantanannya kedewasaannya hehehehe…
Maret 23, 2007 oleh Evy
Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi seperti halnya organ lainnya telah dimulai sejak 4 – 5 bulan dalam kandungan. Pada waktu lahir, maksila (Rahang atas) dan mandibula (Rahang Bawah) merupakan tulang yang telah dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam berbagai tingkat perkembangan. Tulang alveolar hanya dilapisi oleh mucoperiosteum yang merupakan bantalan dari gusi.
Pada saat lahir, tulang maksila dan mandibula terlihat mahkota gigi-gigi sulung telah terbentuk dan mengalami kalsifikasi, sedangkan benih gigi-gigi tetap masih berupa tonjolan epitel. Pada umur 6 – 7 bulan telah terjadi erupsi gigi insisif pertama pada rahang bawah. Pada umur 2 ½ - 3 tahun semua gigi sulung telah erupsi dan email gigi-gigi sulung telah terbentuk sempuna.
Ternyata gigi tumbuh pake di jadwalin juga ya? Kenapa ga sekaligus aja? Itulah hebatnya Sang Pencipta, manusia sudah diprogram dan disiapkan sedemikian rupa sesuai dengan kesiapan alat pencernaan lainnya untuk menerima makanan padat. Bayangin kalau tumbuh sekaligus masih bayi, khan bisa babak belur to nenen-nya, lha kegigit dua aja udah pringisan, mau mencet hidung bayi supaya buka mulut ga tega lagi enak2nya nyusu…
Pertumbuhan dan perkembangan gigi ini terlihat pada tabel berikut ini :
GIGI SULUNG
Rahang Gigi Pembentukan Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 4 bl inutero 7 ½ bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 9 bl 2 th
Caninus 5 bl inutero 18 bl 3 ½ th
Molar pertama 5 bl inutero 14 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 24 bl 3 th
Bawah Insisif pertama 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Insisif kedua 4 ½ bl inutero 7 bl 1 ½ th
Caninus 5 bl inutero 16 bl 3 ½ th
Molar pertama 3 bl inutero 12 bl 2 ½ th
Molar kedua 6 bl inutero 20 bl 3 th
GIGI TETAP
Rahang Gigi Mulai terbentuk Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 3 - 4 bl 7 – 8 th 10 tahun
Insisif kedua 10 - 12 bl 8 – 9 th 11 tahun
Caninus 4 – 5 bl 11 – 12 th 13 – 15 th
Premolar pertama 18-21 bl 10 – 12 th 12 – 14 th
Premolar kedua 30–33 bl 10 – 12 th 12 –14 th
Molar pertama 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 27 – 36 bl 12 – 13 th 14 – 16 th
Molar ketig 7 – 9 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Bawah Insisif pertama 3 – 4 bl 6 – 7 th 9 th
Insisif kedua 3 – 4 bl 7 – 8 th 10 th
Caninus 4 – 6 bl 9 – 10 th 12 – 14 th
Premolar pertama 18 – 24 bl 10 – 12 th 12 –13 th
Premolar kedua 24 – 30 bl 11 – 12 th 13 – 14 th
Molar pertam 0 – 3 bl 6 – 7 th 9 – 10 th
Molar kedua 2 – 3 th 11 – 13 th 14 – 15 th
Molar ketiga 8 – 10 th 17 – 21 th 18 – 25 th
Hayyooo sekarang di periksa udah pada lengkap semua belum gigi-nya, kalau belum perlu diragukan kejantanannya kedewasaannya hehehehe…
tumor gigi
Jenis-jenis Tumor Mulut
Pembengkakan yang terjadi dalam mulut yang bukan disebabkan oleh infeksi disebut tumor.
Tumor terbagi dua macam yaitu :
1. Tumor Jinak
Tumor ini tiam menjalar (metastase) hanya membesar pada tempat yang tumbuh saja. Tumor jinak ini terdiri dari:
Papiloma, dapat terjadi pada gusi,langit-langit ,lidah , dasar mulut, dan bibir. Bentuknua agak bulat dengan ukuran 2 sampai 5 mm. Papiloma ini lebih keras dari jaringan sekitarnya.
Ameloblastoma. Tumor ini berasal dari benih gigi pembentuk email yang berkembang liar. Umumnya orang terkena penyakit ini pada umur 30 tahun. Terjadinya tulang rahang.
Lipoma. Bisa tetjadi pada daerah mulut yang banyak lemaknya seperti pada bagian pipi dan dasar mulut.
Fiboma, bisa terjadi bibir, lidah, langit-langit dan gusi. Jaringan pembungkusnya lebih pucat dari sekelilingnya dan lebih keras.
Odontoma. Disini benih-benih gigi membentuk gigi -gigi kecil yang banyak terkumpul dalam satu kantung yang dindingnya terdiri dari jaringan ikat. Kantung terus membesar dengan bertambah banyaknya gigi kecil ini.
2. Tumor Ganas
Tumor bisa menjalar ke tempat lain misalnya, dari lidah bisa menjalar ke paru-paru. Walaupun sudah di buang dengan operasi, tumor ini dapat kambung kembali.
Contohn-contohnya:
Epithelioma, Tumor ini terjadi di mulut, umumnya menyerang bibir, tetapi sering juga mengenai lidah, dasar mulut, langit-langit , selaput pada pipi dan rahang. Paling banyak dijumpai pada bibir sebelah bawah dari orang yang sudah berumur lanjut. Tumor bisa menjalar ke tempat lain seperti kelenjar limfe pada rahang.
Kanker pada lidah.
Pasien penderita tumor ini biasanya mengatakan bahwa asal penyakitnya adalah karena lidahnya tergigit , tapi sebenarnya benjolan kanker tersebutlah yang mengakibatkan lidahnya tergigit. Kanker inipun cepat menyebar ke tempat lain. Disamping ke dua jenis tumor di atas dijumpai lagi pembengkakan yang besarnya sampai batas tertentu saja yang disebut tumor like.
Contohnya, Eksostosis (Tonjolan keluar dari tulang). Terjadi akibat beban yang berat dari gigi sehingga menimbulkan pertumbuhan tulang yang menonjolkan ke arah luar. (**)
< Pembengkakan yang terjadi dalam mulut yang bukan disebabkan oleh infeksi disebut tumor.
Tumor terbagi dua macam yaitu :
1. Tumor Jinak
Tumor ini tiam menjalar (metastase) hanya membesar pada tempat yang tumbuh saja. Tumor jinak ini terdiri dari:
Papiloma, dapat terjadi pada gusi,langit-langit ,lidah , dasar mulut, dan bibir. Bentuknua agak bulat dengan ukuran 2 sampai 5 mm. Papiloma ini lebih keras dari jaringan sekitarnya.
Ameloblastoma. Tumor ini berasal dari benih gigi pembentuk email yang berkembang liar. Umumnya orang terkena penyakit ini pada umur 30 tahun. Terjadinya tulang rahang.
Lipoma. Bisa tetjadi pada daerah mulut yang banyak lemaknya seperti pada bagian pipi dan dasar mulut.
Fiboma, bisa terjadi bibir, lidah, langit-langit dan gusi. Jaringan pembungkusnya lebih pucat dari sekelilingnya dan lebih keras.
Odontoma. Disini benih-benih gigi membentuk gigi -gigi kecil yang banyak terkumpul dalam satu kantung yang dindingnya terdiri dari jaringan ikat. Kantung terus membesar dengan bertambah banyaknya gigi kecil ini.
2. Tumor Ganas
Tumor bisa menjalar ke tempat lain misalnya, dari lidah bisa menjalar ke paru-paru. Walaupun sudah di buang dengan operasi, tumor ini dapat kambung kembali.
Contohn-contohnya:
Epithelioma, Tumor ini terjadi di mulut, umumnya menyerang bibir, tetapi sering juga mengenai lidah, dasar mulut, langit-langit , selaput pada pipi dan rahang. Paling banyak dijumpai pada bibir sebelah bawah dari orang yang sudah berumur lanjut. Tumor bisa menjalar ke tempat lain seperti kelenjar limfe pada rahang.
Kanker pada lidah.
Pasien penderita tumor ini biasanya mengatakan bahwa asal penyakitnya adalah karena lidahnya tergigit , tapi sebenarnya benjolan kanker tersebutlah yang mengakibatkan lidahnya tergigit. Kanker inipun cepat menyebar ke tempat lain. Disamping ke dua jenis tumor di atas dijumpai lagi pembengkakan yang besarnya sampai batas tertentu saja yang disebut tumor like.
Contohnya, Eksostosis (Tonjolan keluar dari tulang). Terjadi akibat beban yang berat dari gigi sehingga menimbulkan pertumbuhan tulang yang menonjolkan ke arah luar. (**)
Pembengkakan yang terjadi dalam mulut yang bukan disebabkan oleh infeksi disebut tumor.
Tumor terbagi dua macam yaitu :
1. Tumor Jinak
Tumor ini tiam menjalar (metastase) hanya membesar pada tempat yang tumbuh saja. Tumor jinak ini terdiri dari:
Papiloma, dapat terjadi pada gusi,langit-langit ,lidah , dasar mulut, dan bibir. Bentuknua agak bulat dengan ukuran 2 sampai 5 mm. Papiloma ini lebih keras dari jaringan sekitarnya.
Ameloblastoma. Tumor ini berasal dari benih gigi pembentuk email yang berkembang liar. Umumnya orang terkena penyakit ini pada umur 30 tahun. Terjadinya tulang rahang.
Lipoma. Bisa tetjadi pada daerah mulut yang banyak lemaknya seperti pada bagian pipi dan dasar mulut.
Fiboma, bisa terjadi bibir, lidah, langit-langit dan gusi. Jaringan pembungkusnya lebih pucat dari sekelilingnya dan lebih keras.
Odontoma. Disini benih-benih gigi membentuk gigi -gigi kecil yang banyak terkumpul dalam satu kantung yang dindingnya terdiri dari jaringan ikat. Kantung terus membesar dengan bertambah banyaknya gigi kecil ini.
2. Tumor Ganas
Tumor bisa menjalar ke tempat lain misalnya, dari lidah bisa menjalar ke paru-paru. Walaupun sudah di buang dengan operasi, tumor ini dapat kambung kembali.
Contohn-contohnya:
Epithelioma, Tumor ini terjadi di mulut, umumnya menyerang bibir, tetapi sering juga mengenai lidah, dasar mulut, langit-langit , selaput pada pipi dan rahang. Paling banyak dijumpai pada bibir sebelah bawah dari orang yang sudah berumur lanjut. Tumor bisa menjalar ke tempat lain seperti kelenjar limfe pada rahang.
Kanker pada lidah.
Pasien penderita tumor ini biasanya mengatakan bahwa asal penyakitnya adalah karena lidahnya tergigit , tapi sebenarnya benjolan kanker tersebutlah yang mengakibatkan lidahnya tergigit. Kanker inipun cepat menyebar ke tempat lain. Disamping ke dua jenis tumor di atas dijumpai lagi pembengkakan yang besarnya sampai batas tertentu saja yang disebut tumor like.
Contohnya, Eksostosis (Tonjolan keluar dari tulang). Terjadi akibat beban yang berat dari gigi sehingga menimbulkan pertumbuhan tulang yang menonjolkan ke arah luar. (**)
< Pembengkakan yang terjadi dalam mulut yang bukan disebabkan oleh infeksi disebut tumor.
Tumor terbagi dua macam yaitu :
1. Tumor Jinak
Tumor ini tiam menjalar (metastase) hanya membesar pada tempat yang tumbuh saja. Tumor jinak ini terdiri dari:
Papiloma, dapat terjadi pada gusi,langit-langit ,lidah , dasar mulut, dan bibir. Bentuknua agak bulat dengan ukuran 2 sampai 5 mm. Papiloma ini lebih keras dari jaringan sekitarnya.
Ameloblastoma. Tumor ini berasal dari benih gigi pembentuk email yang berkembang liar. Umumnya orang terkena penyakit ini pada umur 30 tahun. Terjadinya tulang rahang.
Lipoma. Bisa tetjadi pada daerah mulut yang banyak lemaknya seperti pada bagian pipi dan dasar mulut.
Fiboma, bisa terjadi bibir, lidah, langit-langit dan gusi. Jaringan pembungkusnya lebih pucat dari sekelilingnya dan lebih keras.
Odontoma. Disini benih-benih gigi membentuk gigi -gigi kecil yang banyak terkumpul dalam satu kantung yang dindingnya terdiri dari jaringan ikat. Kantung terus membesar dengan bertambah banyaknya gigi kecil ini.
2. Tumor Ganas
Tumor bisa menjalar ke tempat lain misalnya, dari lidah bisa menjalar ke paru-paru. Walaupun sudah di buang dengan operasi, tumor ini dapat kambung kembali.
Contohn-contohnya:
Epithelioma, Tumor ini terjadi di mulut, umumnya menyerang bibir, tetapi sering juga mengenai lidah, dasar mulut, langit-langit , selaput pada pipi dan rahang. Paling banyak dijumpai pada bibir sebelah bawah dari orang yang sudah berumur lanjut. Tumor bisa menjalar ke tempat lain seperti kelenjar limfe pada rahang.
Kanker pada lidah.
Pasien penderita tumor ini biasanya mengatakan bahwa asal penyakitnya adalah karena lidahnya tergigit , tapi sebenarnya benjolan kanker tersebutlah yang mengakibatkan lidahnya tergigit. Kanker inipun cepat menyebar ke tempat lain. Disamping ke dua jenis tumor di atas dijumpai lagi pembengkakan yang besarnya sampai batas tertentu saja yang disebut tumor like.
Contohnya, Eksostosis (Tonjolan keluar dari tulang). Terjadi akibat beban yang berat dari gigi sehingga menimbulkan pertumbuhan tulang yang menonjolkan ke arah luar. (**)
benih gigi
Anodontia
ANODONTIA, HYPODONTIA, OLIGODONTIA
Defenisi
Anodontia adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap.
Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja, keadaan tersebut disebut hypodontia atau oligodontia.
Gambar 1. Anodontia
Penyebab
Anodontia dan hypodontia kadang ditemukan sebagai bagian dari suatu sindroma, yaitu kelainan yang disertai dengan berbagai gejala yang timbul secara bersamaan, misalnya pada sindroma Ectodermal dysplasia. Hypodontia dapat timbul pada seseorang tanpa ada riwayat kelainan pada generasi keluarga sebelumnya, tapi bisa juga merupakan kelainan yang diturunkan.
Gejala
Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi yang paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, insisif dua rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu sisi rahang atau keduanya.
Gambar 2. Hampir seluruh gigi tidak terbentuk
Gambar 3. Hypodontia
Pemeriksaan
Diagnosa anodontia biasanya membutuhkan pemeriksaan radiografik untuk memastikan memang semua benih gigi benar-benar tidak terbentuk. Pada kasus hypodontia, pemeriksaan radiografik panoramik berguna untuk melihat benih gigi mana saja yang tidak terbentuk.
Perawatan
Lakukan konsultasi dengan dokter gigi sedini mungkin bila terdapat kecurigaan terjadinya kelainan ini. Perawatan yang biasanya diberikan oleh dokter gigi adalah pembuatan gigi tiruan.
ANODONTIA, HYPODONTIA, OLIGODONTIA
Defenisi
Anodontia adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap.
Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja, keadaan tersebut disebut hypodontia atau oligodontia.
Gambar 1. Anodontia
Penyebab
Anodontia dan hypodontia kadang ditemukan sebagai bagian dari suatu sindroma, yaitu kelainan yang disertai dengan berbagai gejala yang timbul secara bersamaan, misalnya pada sindroma Ectodermal dysplasia. Hypodontia dapat timbul pada seseorang tanpa ada riwayat kelainan pada generasi keluarga sebelumnya, tapi bisa juga merupakan kelainan yang diturunkan.
Gejala
Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi yang paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, insisif dua rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu sisi rahang atau keduanya.
Gambar 2. Hampir seluruh gigi tidak terbentuk
Gambar 3. Hypodontia
Pemeriksaan
Diagnosa anodontia biasanya membutuhkan pemeriksaan radiografik untuk memastikan memang semua benih gigi benar-benar tidak terbentuk. Pada kasus hypodontia, pemeriksaan radiografik panoramik berguna untuk melihat benih gigi mana saja yang tidak terbentuk.
Perawatan
Lakukan konsultasi dengan dokter gigi sedini mungkin bila terdapat kecurigaan terjadinya kelainan ini. Perawatan yang biasanya diberikan oleh dokter gigi adalah pembuatan gigi tiruan.
Jumat, 16 Januari 2009
Karang gigi
KARANG GIGI
Hiiiiiiiy !
Karang gigi itu apa sih...?
Karang gigi (Calculus) merupakan kumpulan plak termineralisasi ( pembentukan mineral seperti "batukarang" ) yang menempel pada permukaan gigi.
Berdasarkan lokasinya, karang gigi ada di supragingiva (permukaan gigi diatas gusi) dan di subgingiva (permukaan gigi di bawah gusi).
Karang gigi terutama timbul pada daerah-daerah gigi yang sulit dibersihkan.
Akibat dari adanya karang gigi adalah......
Karang gigi ini menjadi tempat melekatnya kuman-kuman di dalam mulut.
Akibatnya dapat menyebabkan berbagai penyakit gusi, seperti radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi tampak lebih merah, agak membengkak, dan sering berdarah saat menggosok gigi. Lihat gambar dibawah ini contoh gambaran dari Gingivitis.
Hal ini dapat berlanjut menjadi radang jaringan penyangga gigi lainnya (periodontitis) bila tidak segera dirawat. Bila sudah tahap ini dapat menimbulkan gigi goyang karena jaringan penyangga gigi sudah rusak. Lihat gambar dibawah ini contoh gambaran Periodontiti.
Juga yang tidak kalah sering terjadi, karang gigi dapat menyebabkan bau mulut tidak enak. Hal ini yang dirasa paling mengganggu.
Cara mengurangi timbulnya karang gigi adalah....
Terbentuknya karang gigi dapat pada semua orang, dan proses terbentuknya tidak dapat kita hindari namun dapat kita kurangi. Cara untuk mengurangi terbentuknya karang gigi adalah :
Pertama adalah dengan rajin menjaga kebersihan gigi, yaitu dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari secara benar dimana semua bagian-bagian gigi tersikat bersih. Juga jangan lupa untuk menggosok gusi dengan lembut perlahan-lahan. Untuk gusi rahang atas, gerakan sikat gigi dari atas ke bawah, dan untuk gusi rahang bawah gerakan sikat gigi dari bawah ke atas. Hal ini dapat menghalangi terbentuknya karang gigi. (lihat 'Tips Menggosok gigi' )
Kedua adalah rajin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk membersihkan karang gigi. Karena hanya dengan alat-alat kedokteran gigi saja karang gigi dapat dibersihkan.
Karang gigi tidak dapat hilang bila hanya dengan menggosok gigi atau berkumur dengan obat kumur.
Dokter gigi memiliki alat khusus untuk membersihkan karang gigi anda.
Hiiiiiiiy !
Karang gigi itu apa sih...?
Karang gigi (Calculus) merupakan kumpulan plak termineralisasi ( pembentukan mineral seperti "batukarang" ) yang menempel pada permukaan gigi.
Berdasarkan lokasinya, karang gigi ada di supragingiva (permukaan gigi diatas gusi) dan di subgingiva (permukaan gigi di bawah gusi).
Karang gigi terutama timbul pada daerah-daerah gigi yang sulit dibersihkan.
Akibat dari adanya karang gigi adalah......
Karang gigi ini menjadi tempat melekatnya kuman-kuman di dalam mulut.
Akibatnya dapat menyebabkan berbagai penyakit gusi, seperti radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi tampak lebih merah, agak membengkak, dan sering berdarah saat menggosok gigi. Lihat gambar dibawah ini contoh gambaran dari Gingivitis.
Hal ini dapat berlanjut menjadi radang jaringan penyangga gigi lainnya (periodontitis) bila tidak segera dirawat. Bila sudah tahap ini dapat menimbulkan gigi goyang karena jaringan penyangga gigi sudah rusak. Lihat gambar dibawah ini contoh gambaran Periodontiti.
Juga yang tidak kalah sering terjadi, karang gigi dapat menyebabkan bau mulut tidak enak. Hal ini yang dirasa paling mengganggu.
Cara mengurangi timbulnya karang gigi adalah....
Terbentuknya karang gigi dapat pada semua orang, dan proses terbentuknya tidak dapat kita hindari namun dapat kita kurangi. Cara untuk mengurangi terbentuknya karang gigi adalah :
Pertama adalah dengan rajin menjaga kebersihan gigi, yaitu dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari secara benar dimana semua bagian-bagian gigi tersikat bersih. Juga jangan lupa untuk menggosok gusi dengan lembut perlahan-lahan. Untuk gusi rahang atas, gerakan sikat gigi dari atas ke bawah, dan untuk gusi rahang bawah gerakan sikat gigi dari bawah ke atas. Hal ini dapat menghalangi terbentuknya karang gigi. (lihat 'Tips Menggosok gigi' )
Kedua adalah rajin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk membersihkan karang gigi. Karena hanya dengan alat-alat kedokteran gigi saja karang gigi dapat dibersihkan.
Karang gigi tidak dapat hilang bila hanya dengan menggosok gigi atau berkumur dengan obat kumur.
Dokter gigi memiliki alat khusus untuk membersihkan karang gigi anda.
Rabu, 07 Januari 2009
Amandel
Amandel
Posted on Thursday, July 24, 2008 comments (11)
Labels: Dunia Medis Kita
Terima kasi sebelumnya untuk masukan rekan-rekan yang masih berkenan untuk membangun kesehatan gigi menjadi lebih baik. Mohon maaf sebesar-besarnya baru bisa posting. Kali ini saya akan membahas mengenai Amandel. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Beberapa pertanyaan yang ada dibenak kita seberapa bahaya penyakit ini? Sebenarnya amandel sendiri memang selalu ada pada setiap tubuh manusia, disini kita menyadari betapa menakjubkannya sistem tubuh manusia. Amandel sendiri merupakan salah satu sistem proteksi tubuh.
Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Amandel sendiri berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh. Oleh karena itu kelenjar amndel ini meradang. Peradangan pada Kelenjar amandel ini disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakan salah satu gangguan THT (Telinga Hidung & Tenggorokan). Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.
Pada radang amandel yang akut biasanya dimulai dengan gejala sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit saat menelan makanan, kadang-kadang muntah. Tonsilitis dapat menyebabkan amandel menjadi bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan, kedinginan, sakit kepala, dan sakit pada telinga. Kelenjar getah bening melemah di dalam daerah submandibuler. Bagian belakang tenggorokan akan terasa mengerut sehingga sukar menelan. Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi, karena tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening dapat berfungsi mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan infeksi.
Beberapa upaya yang dapat kita lakukan sendiri dirumah untuk pencegahan, perawatan dan pengobatannya dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
* Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
* Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
* Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
* Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
* diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
* Istirahat yang cukup.
Namun apabila radang amandel kronis dengan pembengkakan tonsil yang terlalu besar sehingga mengakibatkan terganggunya jalan pernapasan, atau munculnya komplikasi, biasanya diperlukan pembedahan/operasi untuk mengeluarkan tonsil. Apabila terjadi peradangan yang kronis disarankan untuk berkonsultasi kedokter spesialis THT untuk penanganan dan tidakan selanjutnya.
Mudah-mudahan bisa sedikit membantu :) Senang rasanya bisa ngeblog lagi :) sekali lagi saya minta maaf.
Posted on Thursday, July 24, 2008 comments (11)
Labels: Dunia Medis Kita
Terima kasi sebelumnya untuk masukan rekan-rekan yang masih berkenan untuk membangun kesehatan gigi menjadi lebih baik. Mohon maaf sebesar-besarnya baru bisa posting. Kali ini saya akan membahas mengenai Amandel. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Beberapa pertanyaan yang ada dibenak kita seberapa bahaya penyakit ini? Sebenarnya amandel sendiri memang selalu ada pada setiap tubuh manusia, disini kita menyadari betapa menakjubkannya sistem tubuh manusia. Amandel sendiri merupakan salah satu sistem proteksi tubuh.
Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Amandel sendiri berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh. Oleh karena itu kelenjar amndel ini meradang. Peradangan pada Kelenjar amandel ini disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakan salah satu gangguan THT (Telinga Hidung & Tenggorokan). Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.
Pada radang amandel yang akut biasanya dimulai dengan gejala sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit saat menelan makanan, kadang-kadang muntah. Tonsilitis dapat menyebabkan amandel menjadi bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan, kedinginan, sakit kepala, dan sakit pada telinga. Kelenjar getah bening melemah di dalam daerah submandibuler. Bagian belakang tenggorokan akan terasa mengerut sehingga sukar menelan. Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi, karena tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening dapat berfungsi mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan infeksi.
Beberapa upaya yang dapat kita lakukan sendiri dirumah untuk pencegahan, perawatan dan pengobatannya dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
* Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
* Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
* Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
* Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
* diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
* Istirahat yang cukup.
Namun apabila radang amandel kronis dengan pembengkakan tonsil yang terlalu besar sehingga mengakibatkan terganggunya jalan pernapasan, atau munculnya komplikasi, biasanya diperlukan pembedahan/operasi untuk mengeluarkan tonsil. Apabila terjadi peradangan yang kronis disarankan untuk berkonsultasi kedokter spesialis THT untuk penanganan dan tidakan selanjutnya.
Mudah-mudahan bisa sedikit membantu :) Senang rasanya bisa ngeblog lagi :) sekali lagi saya minta maaf.
Langganan:
Postingan (Atom)